Lingkarselatan.com, SUBANG– Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang kembali dipenuhi ratusan pelajar TK, PAUD, dan SD IT dari sejumlah kecamatan yang ingin belajar tentang cara menghadapi bencana.
Kegiatan edukasi kebencanaan ini menghadirkan anak-anak dari TK Al-Ikhlas Cijambe serta TK dan SD Al-Hidayah Cigadung, didampingi oleh para guru dan orang tua mereka pada Kamis, (7/11).
Kepala Pelaksana BPBD Subang, Udin Zajudin, menyambut baik antusiasme para pelajar yang ingin memahami teknik dasar penanggulangan bencana. BPBD memberikan edukasi sederhana kepada mereka tentang cara mengatasi situasi darurat, seperti gempa bumi dan angin puting beliung. Tujuannya agar anak-anak tidak panik saat menghadapi bencana, dan bisa mengambil tindakan dasar yang tepat.
“Di sini kita memberikan edukasi sederhana mengenai cara menghadapi bencana, seperti gempa bumi atau angin puting beliung. Harapannya, anak-anak ini tidak panik dan tahu langkah awal yang harus mereka lakukan jika terjadi bencana,” jelas Udin.
Kegiatan edukasi ini menjadi bagian dari upaya BPBD untuk memperkenalkan kesadaran kebencanaan di kalangan pelajar sejak usia dini. BPBD menargetkan agar program ini bisa menjangkau semua tingkatan pelajar, mulai dari PAUD hingga perguruan tinggi, dengan harapan seluruh masyarakat Subang lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana.
Beberapa hari terakhir, kantor BPBD memang ramai dikunjungi para pelajar. Rabu lalu (6/11), kunjungan datang dari SD IT AR-Rifki, Tambakan Mekar, Jalancagak. Kemudian pada Kamis (7/11), giliran lima rombongan pelajar dari PAUD di Kecamatan Cijambe dan Subang yang hadir untuk mendapatkan pengajaran kebencanaan.
Selain mendapatkan teori, anak-anak juga diajak melakukan kegiatan praktik seperti menaiki flying fox dan menyemprotkan air dengan alat pemadam kebakaran, yang membuat suasana semakin seru. Para petugas BPBD tampak sabar menjawab pertanyaan anak-anak yang penasaran dan mengarahkan mereka dalam kegiatan praktik.
“Bagi anak-anak, kunjungan ke kantor BPBD ini menjadi semacam study tour yang mendidik. Mereka bermain sambil belajar, sehingga pulang membawa ilmu baru,” ujar Udin.(red)
Tinggalkan Balasan