Bupati Subang Mengaku Prihatin Dengan Sistem Zonasi PPDB Timbulkan Persoalan, Kang Jimat : Saya akan temui Disdik Jabar demi pendidiakan anak -anak Subang

Lingkarselatan. com, SUBANG- Bupati Subang H.Ruhimat bertemu langsung dengan para orang tua siswa yang memprotes karena tak masuk zonasi untuk bisa melanjutkan ke SMA Negeri 1 Kalijati, Subang, Senin (17/7/2023).

Pria yang akrab disapa Kang Jimat ini menyampikan akan memperjuangkan nasib anak anak yang hingga saat ini
nasib pendidikannya belum jelas.

“Saya minta ibu -ibu bersabar dulu, saya akan berjuang untuk memastikan anak anak ibu bisa masuk atau tidaknya ke sekolah ini, karena saya dan pak kadis harus ke provinsi dulu. Tunggu satu minggu, karena saya harus ke dinas pendidikan provinsi dulu saya akan perjuangkan anak anak ibu bisa masuk ke sekolah SMA ini, ” pinta Kang Jimat.

Terkait kebijakan Kepala Sekolah SMAN 1 Kalijati, Kang Jimat menjelasakan bahwa keputusan kepala sekolah tidak bisa hanya berdasarkan keinginan sesuai kehendak masing masing.

Berita Terkait:  Cerita di Balik Foto Presiden Jokowi bersama Bupati Subang Berjalan di Pematang Sawah, Kang Jimat : Yang saya perjuangkan ini demi kebaikan dan kesejahteraan Rakyat Subang

“Karena itu, saya minta waktu satu minggu, saya akan perjuangkan dulu ke dinas provinsi, tapi kalu memang hasilanya pihak dinas pendidikan provinsi menyatakan tetap tidak bisa, mau tidak mau solusinya bisa masuk ke sekolah swasta dan sekolah SMA terbuka, ” ujar Kang Jimat

Menurutnya, monitoring yang dilakukannya itu bertujuan untuk menyikapi kondisi terkini terkait pendidikan di kabupaten Subang. Dia juga menyampaikan bahwa kejadian yang terjadi di dunia pendidikan saat ini membuat sebuah kekhawatiran bagi hari esok anak bangsa, sehingga dirinya hadir secara langsung untuk mengetahui secara jelas apa yang terjadi, khususnya di SMAN 1 Kalijati.

Berita Terkait:  Jimat-Akur Hadiri Gebyar Hadiah Akbar Periode ke-24 Trijaya Motor

“Dengan kejadian yang tentunya sangat mengkhawatirkan untuk hari esok anak bangsa, sehingga saya ingin tahu langsung apa yang terjadi. Ini akan menjadi bahan bagi kami untuk kami diskusikan dengan tingkat provinsi dan tidak menutup kemungkinan dengan pusat. Karena, biar bagaimana pun kami tak akan tinggal diam, kami akan mengambil langkah untuk lebih serius untuk anak bangsa yang ada di wilayah subang, karena ini menyangkut aset bangsa yang harus harus melanjutkan pendidikannya, ” pungkas Kang Jimat.

Seperti diketahui, para orang tua siswa di Subang dibuat resah oleh aturan yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan sistem zonasi.

Mereka mengaku kesulitan mendaftarkan anaknya ke Sekolah Menengah Atas Negri (SMAN) karena sistem zonasi berdampak pada domisili siswa dan kartu identitas orang tuanya.

Berita Terkait:  Menyoal Kegiatan Refleksi JIMAT-AKUR, Ini Penjelasan Bupati Subang

Seperti yang terjadi di Kecamatan Kalijati Subang, puluhan orang tua yang anaknya gagal masuk sekolah melakukan aksi demo di depan sekolah menengah atas negri (SMAN) 1 Kalijati, Subang, pada Selasa (11/7) lalu.

Para orangtua ini memprotes karena tak masuk zonasi untuk bisa melanjutkan ke SMA Negeri baik di Kecamatan Kalijati maupun ke luar Kecamatan itu.

Akibat tak masuk zonasi, sebanyak 39 siswa siswi asal Desa Banggala Mulya Kecamatan Kalijati, hingga kini nasib pendidikannya belum jelas.

Turut mendapingi Kang Jimat dalam kegiatan monitoring itu, Kadisdik Tatang Komara dan Camat Kalijati (red/*)


Popular Categories




Eksplorasi konten lain dari Lingkar Selatan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


Comments

Tinggalkan Balasan