Lingkarselatan.com, SUBANG– Ketua Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT DAHANA berbagi pengalaman pada kegiatan Milenial Agriculture Forum Edisi Tani Akur yang diikuti ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan dengan tema “Dukungan TPKAD dan CSR Daerah Terhadap Permodalan Petani Muda” ini gelar secara hybrid di BDSP-BPP Cibogo, Subang, Rabu, 19 Juni 2024.
Eman memaparkan, PT DAHANA memiliki komitmen terhadap pembangunan perekonomian masyarakat sekitar melalui pembinaan UMK, baik di sektor pertanian, perdagangan, maupun sektor lainnya yang membawa dampak besar terhadap kemajuan ekonomi masyarakat.
“Untuk kegiatan TJSL ada program pendanaan UMKM. Kebetulan mulai tahun 2023, dana UMKM dialihkan pengelolaannya ke BRI Unit Subang, pelaku UMKM atau petani bisa mengakses dana PUMK ke unit-unit BRI yang tersedia, kegiatan PUMK ini sedang masif di masyarakat dengan biaya administrasi 3% pertahun. Untuk SOP ke BRI, tapi kita bisa merekomendasikan yang mengakses sesuai dengan karakteristik yang dibutuhkan,” ungkap Eman Suherman.
Dengan berkolaborasi bersama BRI dalam penyaluran modal UMKM, kini DAHANA memiliki fokus pada pembinaan UMKM agar naik kelas melalui beberapa program seperti, pembinaan, mengikutsertakan UMKM mitra binaan pada berbagai pameran, kemasan, pengurusan BPOM dan sertifikat halal, serta mengusahakan perluasan pasar mitra binaan dari pasar tradisional menuju pasar modern dan pasar digital.
Hingga saat ini, DAHANA telah memiliki banyak mitra binaan yang telah terbukti berhasil naik kelas. Tak hanya perluasan produksi, beberapa mitra binaan DAHANA telah menembus pasar internasional dengan kualitas produk yang bersaing.
“Kami juga menekankan, dalam proses mengakses dana PUMK, BUMN memiliki konsentrasi pada usaha-usaha yang memiliki dampak secara luas, hal ini yang akan memudahkan calon mitra binaan mendapatkan akses permodalan. Tak terkecuali pada sektor pertanian,” tambahnya.
Pada bidang pertanian, DAHANA telah menggulirkan beberapa program, seperti pemanfaatan kawasan hutan perusahaan menjadi lahan produktif yang dikelola bersama Kelompok Tani Hutan (KTH), maupun Nursery Eco Park yang menjadi laboratorium petani milenial untuk belajar menanam secara efektif (red/*)
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.