Hadirkan Lima Tersangka, Polda Jabar Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhuan Ibu dan Anak di Subang

Lingkarselatan.com, SUBANG Direskrimum Polda Jabar menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) di Jalancagak, Kabupaten Subang, Rabu (22/11/23)

Rekonstruksi yang menghadirkan tersangka yakni Yosep Hidayah dan Muhamad Ramdanu alias Danu tersebut berlangsung sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB.

Kedua tersangka Yosep dan Danu langsung memeragakan aksi yang dilakukannya sebelum peristiwa pilu yang menimpa kedua korban.

Dari pantauan di lokasi, rekonstruksi dimulai sejak pagi hari, berawal dari warnet, tepatnya di depan Terminal Jalancagak dimana Yosef menjemput Danu. Selanjutnya, proses rekonstruksi dilanjutkan, di warung pecel lele, tepatnya di depan pasar Jalancagak, yang menjadi tempat dimana Yosef mengeluhkan permasalahan serta kekesalannya terhadap Tuti Suhartini atau Istri tua Yosep kepada Danu.

Tek berhenti di situ, rekonstruksi dilanjutkan ke tempat kejadian perkara (TKP) tempat dimana kedua korban yakni Tuti dan Amel ditemukan tewas dalam keadaan tragis.

Berita Terkait:  Lagi, Blusukan ke Sejumlah Kecamatan, Pj. Bupati Subang, Cek Kelayakan Jalan

Dari pantauan dalam reka degan ini, masyarakat sekitar ikut menyaksikan dari awal persiapan polisi memasang garis polisi di sekitar lokasi TKP dan menutup ruas jalan Jalancagak – Sagalaherang hingga proses reka adegan dalam rekonstruksi itu.

Tampal Yosep yang memakai baju tahanan Polda Jabar sempat di sorakin emak emak dengan berbagai umpatan caci maki. Hal sama, saat pengacara Yosep, yakni Rohman hadir ke lokasi TKP tak luput dari umpatan dan caci maki dari ratusan warga yang sengaja datang ke lokasi TKP sejak pagi.

Sementara itu, ratusan warga setempat maupun dari luar hampir memenuhi sekitar lokasi TKP untuk menyaksikan proses rekonstruksi yang dilakukan oleh pihak kepolisian Polda Jabar.

Sementara itu, tersangka lainnya Mimin dan kedua anaknya, yakni Abi dan Arighi juga ikut hadir di TKP, tapi Mimin dan kedua anaknya tidak ikut melakukan reka adegan dalam rekonstruksi itu.

Berita Terkait:  Usung Tema The Gate of Investment, Subang Investment Summit Kembali Gelar, Tiara Maulinda: sebuah inisiasi dari putra daerah untuk menarik perhatian para investor di Kabupaten Subang

Di TKP, yakni di rumah korban di Dusun Ciseuti, Jalancagak Subang, kedua tersangka Yosep dan Danu langsung memeragakan aksi yang dilakukannya saat malam tragedi peristiwa tersebut. Ada 95 adegan yang diperagakan oleh 2 tersangka dan 3 tersangka lainnya yang menggunakan peran pengganti.

Saat Yosep memperagakan adegan ke 84, dimana Yosep membopong jasad anaknya Amalia lewat pintu depan ke Mobil Alphard warna hitam yang terparkir di halam rumah, sontak ratusan warga yang menyakasikan jalannya rekontruksi meneriaki Yosep dengan upmatan dan caci maki.

“Tega meneh mah Yosep, siga lain ka darah dagiang sorangan. Pak polisi hukum seberta beratnya si Yosep, ” teriak salah seorang warga.

Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, mengatakan, Yosep melakukan aksi pembunuhan tersebut diduga dilatarbelakangi uang.

“Yosep ini sempat meminta uang ke Amel (Amalia ), nilainya sekitar Rp 30 juta. Namun, Tuti sempat menghalangi permintaan Yosep.Sehingga muncul dugaan niat buruk yang dilakukan oleh Yosep. Yosep pun meminta bantuan sodara Danu dan tiga tersangka lainnya untuk menjalani niat buruk itu, ” kata Surawan.

Berita Terkait:  Dukung Kang Jimat Dua Periode, Tokoh Pamanukan Singgung Program Keberlanjutan Jawara

Surawan juga mengatakan, Mimin yang merupakan istri muda Yosep, Arighi dan Abi sempat dihadirkan dalam rekonstruksi. Namun mereka menolak melakukan adegan. Surawan juga mengungkap peran Mimin dan dua anaknya, Arighi dan Abi Aulia, dalam kasus ibu dan anak di Subang ini.

“Dalam kasus ini, tersangka Mimin memandikan kedua jenazah korban. Sementara kedua anaknya, yakni Arighi dan Abi Aulia perannya membantu. Tapi saat dihadirkan ke rekontruksi, ketiga korban tersebut menolak,” ucapnya.

Surawan mengatakan, penyebab tewasnya Tuti dan Amalia diduga dipukul golok dan stik golf di kepala.

“Hal itu berdasarakan keterangan dokter saat itu, keduanya korban tewas karena jaringan otaknya ada yang terhenti,” pungkas Surawan di lokasi (Red).


Popular Categories




Eksplorasi konten lain dari Lingkar Selatan

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.


Comments

Tinggalkan Balasan