Lingkarselatan.com, SUBANG- Bekas galian tambang batu yang berada di, Desa Kumpay Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang belakangan terakhir viral di media sosial.
Genangan air berwarna biru dikelilingi bebatuan bekas galian tambang sehingga menyerupai Telaga Biru itu cukup menarik pandangan mata
Telaga Biru ini semakin viral karena ada warga yang mengunggahnya ke media sosial. Banyak orang berdatangan untuk melihat keanehan telaga ini.
Fenomena tersebut akhirnya memunculkan gagasan berbagai pihak bagaimana jika dijadikan sebagai destinasi wisata.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Kumpay Asep Pulloh, dirinya membenarkan bahwa baik pemerintah desa maupun kecamatan memiliki gagasan sama, bagaimana jika lokasi tersebut dijadikan destinasi wisata.
Beberapa harapan yang muncul dari warga setempat, terang dia, menginginkan agar wilayahnya menjadi sebuah desa wisata, perbaikan akses infrastruktur jalan menuju lokasi diperbaiki, bahkan sebagai persiapan sejak dini segera dibentuk Kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Namun, banyak hal yang perlu dikaji dan dipertimbangkan sebuah tempat menjadi sebuah daerah tujuan wisata, menurutnya, reklamasi bekas tambang itu memang bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif.
“Deteksi mendalam perlu dilakukan adanya fenomena ini, salah satunya apakah Telaga Biru sifatnya hanya musiman atau bagaimana?,” ujar Kang Asep sapaan akrbanya, Senin (26/2)
Selanjutnya, bagaimana partisipasi masyarakat kedepan, mestinya ada alternatif lain, selain andalan utamanya sebuah pemandangan.
“Tempat Wisata itu, kita harus juga siapkan konsep, bagaimana membuat pengunjung yang datang nyaman?, dan seterusnya banyak perhatian lainnya, ” tutur Kang Asep
Selain itu, lanjut dia, agar lebih bermanfaat, sebelumnya perlu mengedukasi masyarakatnya juga, supaya sebuah pengetahuan bisa disampaikan ke pengunjung.
“Sehingga, kalu ini bisa jadi tempat wista, mereka yang datang ke sini tak hanya melihat lihat saja tetapi ada nilai-nilai yang bisa diberikan, intinya ada eduksi yang bermanfaat,” ujarnya (red)
Tinggalkan Balasan