Lingkarselatan.com, SUBANG- Kepala Polisi Resort Subang AKBP Sumarni bersama Komandan Kodim 0605 Subang Letkol Inf Bambang Raditya melakukan penanaman bibit talas lahan PTPN IIIV yang berada di wilayah desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang Rabu 7 September 2022.
Kegiatan penanaman talas yang diikuti juga oleh Kajari Subang, Muspika serta para tamu undangan lainnya itu, tandai diresmikannya Lembur Tohaga Lodaya, untuk menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19, khusunya di wilayah desa Palasari dan sekitaranya.
Hadir juga bernama Tono Pirmansyah seorang pemuda yang menggeluti dan memilih menjadi petani talas yang diekspor ke Jepang. Pemuda yang tinggal di Desa Cisaat, Ciater ini memilih untuk jadi petanit toimo,pasarnya berasal dari Jepang
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan di kabupaten Subang, kali ini kami menanam talas nanti juga kita akan menanam cabe rawit dan jagung.
“Semoga kegiatan ini bisa bermanpaat untuk menambah ketahanan pangan di kawasan kabupaten Subang, juga memotipasi warga masyarakat untuk mulai menanam dari lingkungannya masing masing, dari rumahnya, desanya masing masing atau memampaatkan lahan yang ada disekitarnya,” ujarnya.
Alasan menanam talas, saat ini banyak konsumen yang membutuhkan tepung talas yang perlu kita dukung produknya sehingga dan kita berharap nantinya bisa dilakukan ekspor ke luar negri,” katanya.
Ditambahkan Dandim 0605 Subang Letkol Inf Bambang Raditya mengatakan, kegiatan ini merupakan penanaman bibit talas pertama yang dilakukan di Desa Palasari Kecamatan Ciatar, Subang.
Kegiatan penanaman talas ini dalam rangka mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan.
“Ini merupakan langkah untuk menjaga ketahanan pangan, sebagai tindak lanjut mengantisipasi pandemi Covid-19 berkepanjangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Palasari Nana Hidayat mengatakan, kami menyambut baik program ketahanan pangan yang saya dengar prospeknya cukup cerah, yang diberdayakan di lokasi tanah kosong PTPN, yang kebetulan dekat dengan pemukiman desa Palasari.
“Yang saya ketahui penanaman jenis talas ada 2 jenis, jelis talas pertama yang kedua jenis talas toyimo, jenis pertama bisa dikonsumsi seperti talas biasa, kalau toyimo dikhususkan untuk bahan obat obatan,” ujar Nana.
“Berhap dengan program ini, jadi salah satu program unggulan untuk kedepannya, karena ini dari sisi ketahanan pangan ini sangat digalakan oleh pemerintah, mudah mudahan program ini bukan hanya ibu Kapolres saja yang bisa menginisiasi tetapi desa juga bisa menginisiasi warganaya tentang program ketahanan pangan,” pungkasnya. (Red).
Tinggalkan Balasan