Lingkarselatan.com ,SUBANG– Pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir ini selain mempengaruhi perekonomian juga berdampak terhadap program pembangunan daerah termasuk di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Subang, Provinsi Jawa Barat.
Terkait hal itu, Bupati Subang H.Ruhimat telah menyiapkan sejumlah strategi demi memulihkan perekonomian termasuk program pembanguanan infastruktur.
Menurut pria yang akrab disapa Kang Jimat ini, Pemkab Subang hingga saat ini masih terus berupaya untuk terus memicu pertumbuhan ekonomi.
Dia menyebut sejumlah program yang tetap berjalan agar ekonomi daerah tetap bergerak.Salah satunya adalah pembangunan infrastruktur. Menurutnya,
Infrastruktur adalah hal vital yang terus akan dikejar untuk capaian terbaiknya
“Dalam rangka mengejar tercapainya visi misi khususnya insfrastruktur, saat ini masih ada 2 tahun anggaran, tahun ini insyaallah full. Kalau 2 tahun lalu target 220 kilometer ‘buntet’ kabeh ku Covid. Kiat selanjutnya, tahun ini saya efektifkan betul terkait perbaikan jalan yang krusial. Selain mengefektifkan yang ada, kami tetap berupaya semaksimal mungkin,” ujar Kang Jimat, diamini Wabup Agus Masykur.
Hal itu diungkapkan Kang Jimat di acara Evaluasi Komunikasi bersama Media yang dilaksanakan di The Ranch, Ciater Subang pada Rabu (14/06/2022) kemerin.
Kang Jimat juga menjelaskan, kebutuhan masyarakat di Kabupaten Subang tidak hanya insfrastruktur, tetapi semua banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, termasuk pembangunan manusia melalui anggaran bagi guru ngaji.
“Kami berusaha memenuhi berbagai kebutuhan rakyat, mulai pembangunan mental hingga pembangunan fisik,” tandas Kang Jimat
Menurut Kang Jimat ,Subang memiliki potensi luar biasa yang saat ini sedang digali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Subang agar dapat mendatangkan PAD sehingga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan rakyat.
“Saya mencoba untuk kiranya mampu menggali potensi yang ada. Saya ingin maksimalkan pendapatan di luar dari PBB. Sebagai contoh, tempat pertemuan kita ini The Ranch, dari bulan Januari-April, setoran pajak parkir 24.482.500, kemudian pajak resto 97.899.700, pajak hiburan 44.939.800.Baru 3 bulan sudah 160 juta dari satu objek pajak. Belum tempat wisata yang lain. D’Castello sudah ada kesepatakan MoU BUMD modal penyertaan senilai 2,5% jadi Pemerintah Daerah punya saham di luar pajak. Dengan kondisi adanya pelabuhan Patimban, sekarang ini kebutuhan kapal solar sudah di bawah naungan BUMD Subang. Itu semua adalah usahat untuk menambah PAD Subang,” papar bupati.
Lanjut Kang Jimat juga menambahkan, saat ini dirinya sedang menggodok penyusunan Perda Kawasan Industri dan Perda Kepelabuhanan demi meningkatnya PAD (Pendapatan Asli Daerah) Subang untuk mencukupi kebutuhan yang ada.
“Saya dengan Dinas terkait sedang mendorong lahirnya Perda Kawasan Indsutri dan Perda Kepelabuhanan, yang menyangkut potensi yang ada agar BUMD Subang tidak hanya jadi penonton sebagai upaya peningkatan PAD untuk memenuhi kebutuhan yang ada.”katanya
Kang Jimat menekankan Perda Kawasan Industri dan Perda Kepelabuhanan harus dikebut secepatanya agar ke depannya Pemerintah Daerah tidak kesulitan.
“Perda ini tidak hanya untuk tahun ini, tapi juga untuk tahun-tahun mendatang. Harus disiapkan dari sekarang. Mudah-mudahan lancar demi meningkatkan PAD Subang.” Pungkas Kang Jimat.
Sepakat dengan apa yang disampaikan Kang Jimat, Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi alias Kang Akur menambahkan selama 2 tahun terakhir anggaran pembangunan terganggu karena Pandemi Covid-19.
“Betapa 2 Tahun kita terakhir kesulitan dalam pembangunan jalan karena kurang lebih setiap tahun 200 Milyar digunakan untuk penyelamatan nyawa manusia terkait Covid-19 dan pemulihan ekonomi.” ujarnya (red)
Tinggalkan Balasan