Lingkarselatan.com, SUBANG – Bupati Subang H. Ruhimat mendampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Subang, tepatnya ke Perusahaan Gula Rajawali II, Purwadadi. Jumat, 29 Juli 2022.
Tema dari kunjungan kerja Menteri Pertanian tersebut adalah “Perkebunan Merdeka, Olah Tanah, Tanam dan Panen Tebu, untuk Mewujudkan Swasembada Gula Konsumsi 2024.”
Kegiatan kunjungan kerja diawali penjelasan Panel Program Swasembada Gula Konsumsi, Panen Tebu, menanam Tebu dan meninjau Stand-stand UMKM yang memproduksi hasil perkebunan khususnya di Kabupaten Subang.
Kang Jimat memulai sambutannya dengan salam Subang dan berharap Gotong Royong dapat diimplementasikan di kehidupan sehari-hari untuk menuju Subang Jawara, Jaya Istimewa dan Sejahtera.
Kang Jimat menyampaikan bahwa Pemerintah daerah Kabupaten Subang telah bekerja sama dengan PG Rajawali II untuk mempersiapkan lahan seluas 3000 hektar untuk penanaman Tebu.
“Kami insya Allah bekerja sama dengan Rajawali untuk kami tanam seluas 3000 hektar lagi saya menjamin karena luas area ini Tentunya ada kurang lebih 5000 hektar.”
Namun demikian, Kang Jimat pun tetap menginginkan untuk mempertahankan Subang untuk tetap menjadi lumbung padi Nasional.
“Kami tetap mempertahankan Subang tetap menjadi lumbung padi Nasional di Indonesia.”
Menutup sambutannya, Kang Jimat berharap kehadiran Menteri Pertanian, dapat menjadi keberkahan bagi masyarakat Subang khususnya para petani tebu. “Untuk itu, Insya Allah kehadiran bapak akan memberikan optimisme untuk rakyat Subang.”
Anggota Komisi IV DPR RI Dr. H. Sutrisno dalam sambutannya menyampaikan bahwa tugas dari para pejabat Negara adalah untuk melayani dan memberikan kesejahteraan rakyat melalui berbagai cara.
“Semua yang ditampilkan, apapun yang dilakukan, rakyat harus hidup sejahtera, karena hakekatnya pemerintah hadir untuk melayani rakyat agar rakyat hidup sejahtera, apapun yang dilakukan oleh pemerintah, endingnya adalah untuk kesejahteraan rakyat.”
Selanjutnya acara dilanjutkan dengan penyerahan bantuan Kebun Benih Datar (KBD) program Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, kepada Petani Kebun Tebu Giling (KTG) Kelompok tani Jaya Tirta dan Kelompok Tani Maju, oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Anggota DPR RI H. Sutrisno, Bupati Subang Kang Jimat, dan Dirjen Perkebunan.
Bantuan yang diserahkan kepada Kelompok Tani Tirta Jaya adalah bantuan untuk kegiatan perluasan Tebu seluas 360 Ha berupa :
1. Pupuk NPK sebanyak 144.000 Kg
2. Pembenah Tanah 4680 liter
3. Herbisida 1440 liter
4. Bantuan Biaya Penanaman 9000 Hok
5. Benih Tebu sebanyak 25,2 juta mata
Sementara bantuan untuk Kelompok Tani Maju adalah bantuan kegiatan Rawat Ratoon seluas 200 Ha, berupa :
1. Pupuk NPK 80.000 Kg
2. Pembenah Tanah 2600 liter
3. Herbisida 800 Liter.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo membuka sambutannya mengajak seluruh tamu undangan untuk menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Di tengah nyanyian, dirinya menyampaikan bahwa Pertanian memiliki peranan penting disegala aspek.
“Pertanian bukan cuma untuk makan, pertanian untuk kesehatan, pertanian lapangan kerja, pertanian yang memutar semua aspek kehidupan, dan itu Ibu Pertiwi sudah kasih kita semua.”
Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa kegiatan hari ini adalah untuk menyempurnakan program yang kurang sempurna.
“Kita hadir hari ini untuk mengatakan besok harus lebih baik. Kita hadir disini untuk mengatakan yang salah harus kita berhentikan, yang kurang kita sempurnakan. Kalau belum optimis berarti harus kita sempurnakan.”
Menteri Pertanian juga mengajak Kang Jimat untuk bersama-sama mengkonsepkan pengembangan PG Rajawali II sehingga mampu menghasilkan Gula lebih banyak lagi sehingga mampu swasembada Gula 2024.
“Yok pak bupati konsepsikan dengan baik, PG Rajawali untuk Bangsa dan Negara.”
Menteri Pertanian juga menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara yang tidak mengalama ledakan inflasi seperti negara-negara lain di Dunia karena Sektor Pertanian di Indonesia menjadi salah satu sektor yang bertahan di tengah pandemi.
“2 tahun lebih, Indonesia tidak termasuk negara yang inflasinya tidak meledak, karena pertaniannya survive, pertanian tumbuh sebesar 16,4%, di saat semua sektor turun, ekspor kita naik dari 15 pada 2020 menjadi 38,2%.”
Turut hadir pada kegiatan tersebut Dirjen Tanaman Pangan, Dirjen PSP, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dirut PG Rajawali II, Kepala Dinas Perkebuna Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Kabupaten Subang, Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asisten Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Kadis Pertanian Kabupaten Subang, Kasatpoldam Kabupaten Subang serta tamu undangan lainnya.
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.