Lingkarselata.com, SUBANG- Pemkab Subang gelaran Rapat Koordinasi Daerah Forkopimda Kabupaten Subang Tahun 2023 bertempat di GOR Gotong Royong Subang, Selasa (31/01/2023).
Rakorda yang diikuti oleh Forkopimda Kepala Perangkat Daerah, Muspika dan Kepala Puskesmas, serta Kepala Desa, Babinkamtibmas dan Babinsa se-Kabupaten Subang adalah sebagai tindak lanjut dari Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda 2023 yang telah dilaksanakan pada 17 Januari lalu dan dipimpin langsung oleh Presiden RI Jowo Widodo atau Jokowi.
Adapun tajuk Rakorda tersebut adalah, “Penguatan Pertumbuhan Ekonomi dan Pengendalian Inflasi Menuju Subang Jawara, atau jaya, istimewa, Sejahtera.
Dalam sambutannya Bupati Subang menyatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan momen bersejarah setelah berjuang selama 3 tahun menangani pandemi sekaligus menyampaikan rasa terima kasih karena atas kerja keras seluruh pihak lah Pandemi COVID-19 di Kabupaten Subang dapat dikendalikan.
“Alhamdulilah atas kerja keras kita bersama, Dandim dan Kapolres menggerahkan jajarannya untuk bersama dengan tenaga kesehatan serta para camat dan kepala desa melakukan gerakan vaksinasi dengan tidak mengenal lelah, siang dan malam dan di berbagai kesempatan sehingga kita bisa mengendalikan pandemi COVID-19, ” ujar Bupati H. Ruhimat.
“Akan hal itu, pada kesempatan ini secara pribadi dan kedinasan saya ucapkan apresiasi dan penghargaan yang setinggi tingginya bagi seluruh camat, para kepala desa, kepala puskesmas, seluruh tenaga kesehatan, aparat TNI dan Polri serta seluruh elemen masyarakat yang di mata saya merupakan pahlawan yang berjasa besar selama pandemi berlangsung,” ucap Kang Jimat sapaan H. Ruhimat.
Kang Jimat menambahkan dengan dapat dikendalikannya COVID -19 di Subang, pertumbuhan ekonomi Subang yang sempat menurun tajam di tahun 2021 dapat kembali naik di tahun 2022 dan angka kemiskinan mengalami penurunan di tahun yang sama.
“Di tahun 2022, laju perkonomian Subang mulai membaik dan mengalami peningkatan menjadi 3.15% dan persentase penduduk miskin menurun ke angka 9.75%. Angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun 2020, dimana laju pertumbuhan ekonomi kabupaten subang saat itu sempat terjun bebas -1.150, dampak kontraksi ekonomi tersebut dirasakan sampai tahun 2021, dimana pada tahun itu persentase penduduk miskin Subang menyentuh angka 10,03%, bahkan hal ini merupakan kejadian terparah selama 5 (lima) tahun terakhir, ” tuturnya
Kang Jimat juga mengingatkan, laju pertumbuhan ekonomi yang naik dan angka kemiskinan yang menurun bukan berarti kewaspadaan turun karena sesuai dengan arahan Presiden RI di Rakornas lalu semua pihak harus bersiap dengan kemungkinan resesi global dan ancaman krisis pangan yang dapat berakibat pada inflasi daerah.
“Artinya, kita harus bersiap menghadapi kemungkinan resesi global di tahun 2023 dan ancaman krisis pangan yang akan berefek langsung terhadap inflasi daerah, dengan goyong royong kita bersama,” ujar Kang Jimat.
Sementara itu, Dandim Subang Letkol Inf Bambang Raditya, menjelaskan peran kodim 0605 Subang dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan pengendalian inflasi di wilayah Subang.
Menurut dia, kegiatan pokok yang telah dan terus dilakukan berkelanjutan yakni giat penanaman jagung di area lahan seluas 100 hektare dan pengadaan pupuk organik, pelatihan kepada para pelaku UMKM dan mendorong penggunaan kompor hemat energi.
“Selian itu, ada giat Babinsa masuk dapur, dimana para Babinsa ini melakukan pengecekan masyarakat yang kurang mampu.Menjaga stabilitas keamanan serta melaksanakan mitigasi bencana alam dan menyiapkan PPRC, netralitas pemilu, termasuk program menurunkan angka stunting dengan melaksanakan program bapak asuh bagi anak penderita stunting,” tutupnya
Dalam Rakorda kali ini, ditandai pula pemutaran pidato presiden RI pada Rakornas 17 Januari lalu, serta penayangan capaian 4 tahun kepemimpinan Jimat-Akur.
Tinggalkan Balasan