Perkembangan teknologi yang saat ini kita alami membawa dampak terhadap perubahan kehidupan sosial. Sehingga mempengaruhi dalam interaksi antar masyarakat, begitupun dengan hajat demokrasi yang akan kita laksanakan di tahun 2024.
Cara pandang masyarakat tentang pemilu akan berbeda, karena pengaruh informasi yang sangat cepat di akses.
Media sosial menjadi salah satu rujukan masyarakat dalam menilai, memahami serta mengawasi pemilu yang saat ini sudah memasuki tahapan.
Maka hal ini harus menjadi peluang bagi penyelengara untuk dapat memanfaatkan teknologi yakni media sosial dalam mensosialisasikan mulai dari tahapan pemilu, peraturan dan hal teknis.
Tidak hanya penyelenggara pemilu begitupun peserta pemilu yakni partai politik , para calon legislatif bahkan bakal calon presiden yang sudah banyak menggunakan media sosial untuk mempromosikan diri.
Terbukti banyak peserta pemilu yang popular yang sudah menggunakan media sosial dengan profesional. Perlu kita ketahui pemilu tahun 2024 ini menjadi pemilu yang hampir 60% adalah pemilih yang kita kenal generasi milenial, sudah saatnya perkembangan ini kita maksimalkan agar keberhasilan pemilu tercapai.
Selain ada peran yang baik untuk keberhasilan Pemilu, kitapun tidak boleh lengah dalam mengawasi pengguna media sosial. Tidak sedikit pengguna media sosial terperangkap informasi yang mengakibatkan salah memaknai hingga terjerat hukum.
Maka ada dua peran yang harus difahami sebagai penyelenggara dalam menggunakan media sosial ini, satu yakni untuk mensosialisaikan program Pemilu dan bagaimana penyelenggara dapat mengawasi pengguna media sosial khususnya para peserta pemilu dan para pendukungnya.
Melakukan dua peran ini akan menjadikan pemilu 2024 menjadi sehat dalam mendapatkan informasi khususnya di media sosial.
Penulis merasakan pemilu 2024 sudah mulai menjadi obrolan harian, hal ini dengan banyaknya perbincangan dikalangan masyarakat yang justru sumber informasi di dapat dari media sosial.
Menyajikan informasi yang akurat adalah tugas kita bersama, baik kita sebagai penyelenggara, peserta maupun para pendukung, sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang sesuai. Masyarakat harus memahami bagaimana memilah sumber informasi yang diterima.
Pendidikan pemilih melalui media sosial harus menjadi satu gerakan bersama, sehingga persatuan kita tetap kita jaga walaupun berbeda pilihan. Sebagai negara yang beragam dengan banyak suku, ras, budaya dan agama, kita sudah hidup dalam perbedaan dengan damai.
Menjaga perbedaan ini adalah warisan yang perlu kita pelihara, perlu kita jungjung tinggi, perlu kita maknai. Pilihan politik hanya sebuah sikap bukan menjadi permusuhan yang berkelanjutan.
Kita perlu mengajak kepada para pengguna media sosial agar dapat memanfaatkan media ini untuk menghasilkan nilai manfaat baik untuk diri sendiri maupun untuk orang sekitar
Pemilu 2024 perlu dukungan para generasi muda dalam memberikan informasi yang memiliki nilai positif. Berikanlah informasi yang utuh, informasi yang dapat mempererat kita, tetap menjaga keutuhan, tidak mencederai nilai-nilai Pancasila.
Pemilu yang sejuk dan damai adalah dambaan kita semua. Bagaimana hari ini ke depan akan ada perkembangan yang signifikan, pengguna media sosial ini cerdas dalam memilah dan memilih informasi. Suksesnya Pemilu 2024 menjadi dambaan semua pihak.
Penulis (Sugianto pegiat Desa)
Tinggalkan Balasan