Lingkarseletan.com, SUBANG-Senyum mengembang diantara para peserta sosialisasi empat pilar kebangsaan MPR RI yang berasal dari pemuda penggerak desa, se-Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang. Selasa, (22/3/2022).
Tampak satu persatu peserta masuk ke lokasi kegiatan di Aula MTs Terpadu Daarul Ikhlash yang berada di Desa Caracas, Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang dengan tertib dan memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan virus Covid-19 yang hingga kini belum usai.
Panitia pun tanggap mempersiapkan seluruh kebutuhan acara, buku materi sosialisasi empat pilar MPR, kursi yang diberi jarak aman, hand sanitizer, dan kudapan, semua diperhatikan, dan para peserta pun tampak sangat antusias mengikuti acara tersebut.
Sekan tak mau ketinggalan moment, Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Dr. Jefry Romdonny langsung menyapanwarga di daerah pemilihan (dapil) melalui sosialisasi empat pilar kebangsaan yang terdiri atas Pancasila, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
“Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan agar bisa berdiri secara kokoh. Demikian juga dalam kehidupan berbangsa dan bernegara perlu memiliki tiang yang kokoh, yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” kata Jefri
Dalam paparan sosialisasinya, Jefry juga mengupas persoalan stunting yang saat ini masih menjadi problem mendasar di banyak daerah. Jefry menyebut masih tingginya data prevalensi stunting nasional, yaitu 27,7% pada 2019 menjadi agenda prioritas pemerintah guna menekan angka stunting secara nasional melalui peranan para kader posyandu dan Puskesmas
“Stunting atau gizi buruk sangat membahayakan kemajuan bangsa kita. Kurangnya gizi, menyebabkan bayi usia di bawah dua tahun akan tumbuh kerdil,” ujar Jefry.
Selanjutnya, Dr. Jefry pun menambahkan bahwa, Lebih parah dari itu, anak-anak di wilayahnya, yang menderita stunting akan memiliki masalah kesehatan dan tidak berkembangnya neuron otak secara sempurna.”Disinilah, saya meminta kepada para pemuda penggerak desa, agar terusm memonitor kondisi lingkungan kita, jangan sampai ada yang luput dari perhatian. Masalah kesehatan anak adalah utama, karena mereka merupakan penerus dan akan menjadi kebanggaan bangsa. Banyak kasus, orang tua enggan memeriksakan anak balitanya ke Posyandu atau Puskesmas, dengan berbagai alasan. Oleh karena itu, kita harus proaktif, dengan ajak dan beri penerangan akan pentingnya pemberian vitamin, imunisasi dan monitor tumbuh kembang anak,” ungkap Jefry.
Dia menambahkan, bukankah dengan memperhatikan kesehatan anak-anak di lingkungan kita merupakan amanat Pancasila, sila kedua yang berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
”Yang, salah satu butir pengamalannya adalah menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, dan apabila pengamalan sila kedua tersebut diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,niscaya stunting tidak ada lagi di Indonesia ini,” jelas Jefry.
“Apa yang bisa kita lakukan, yaitu, pertama, komunikasi, sampaikan bahaya stunting kepada keluarga, handai tolan dan lingkungan. Kedua, edukasi, informasikan penyebab dan penanganan balita yang terkena stunting melalui pemberian vitamin atau makanan bergizi,” ucapnya
Ketiga, kolaborasi, aktif bersama pengampu wilayah seperti RT/RW, Karang Taruna, alim ulama untuk peduli dan saling memperhatikan masyarakat sekitar.
“Bagi ada anak-anak kita yang terindikasi stunting segera lapor ke Posyandu atau ke Puskesmas untuk memperoleh penanganan,” pungkas Anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil ) Jawa Barat lX/ SMS (Sumedang, Majalengka, Subang)
Selanjutnya, di akhir kegiatan, di lanjutkan dengan ramah tamah dan pembagian sembako. Sementara sebelumnya, turut hadir menjadi narasumber, Wa Edo, tokoh masyarakat Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang danpimpinan serta staf pengajar MTs Terpadu Daarul Ikhlash. (Red/Rls).
Tinggalkan Balasan