Lingkarselatan.com, SUBANG-Pemda melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (DP4D) Kabupaten Subang menginisiasi rapat koordinasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dengan tenaga pelaksana gizi (TPG) di 40 puskesmas.
Rapat ini dilaksanakan dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kabupaten Subang tahun 2024, yang dilaksanakan di aula BP4D kabupaten subang, Selasa (14/5). Kegiatan penurunan angka stunting dihadiri perwakilan 40 puskesmas yang ada di Kabupaten Subang.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Nunung Suryani menyampaikan, tujuan rapat ini ingin mendapatkan masukan dari TPG yang ada di puskesmas tentang penyebab kasus stunting.
“Tindak lanjut ke depannya akan menentukan program intervensi yang tentunya lebih tepat sasaran untuk percepatan penurunan angka stunting, berdasarkan masukan-masukan yang diberikan oleh TPG di puskesmas,” ungkapnya kepada Pasundan Ekspres.
Upaya-upaya sudah banyak dilakukan yakni intervensi sensitif maupun intervensi spesifik. Intervensi spesifik sudah banyak dilakukan oleh Dinas Kesehatan dengan memberikan makanan tambahan dan lain-lain.
“Namun untuk intervensi sensitif ini dilakukan oleh beberapa perangkat daerah yang terkait,” jelasnya.
Ia mengatakan, melalui program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) yang akan dilaksanakan nanti berdasarkan surat perintah dari Pj Bupati Subang, harapannya bisa menggerakkan seluruh stakeholder. Baik dari perangkat daerah, perusahaan, lembaga masyarakat, hingga lembaga pendidikan untuk bersama-sama berpartisipasi dalam upaya penurunan stunting yang ada di kabupaten subang.
Selain itu, berdasarkan data elektronik pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGBM) yang dikelola oleh pengurus puskesmas preferensi angka stunting di Subang berada di angka 1,58 persen dengan angka 1502 anak.
“Tentunya penurunan angka stunting ini perlu kerja sama seluruh pihak termasuk masyarakat sendiri, karna stunting ini ada penyebab faktor dari hulu yang bisa menyebabkan lahirnya anak stunting,” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk mencegah angka stunting harus dipastikan remaja putri sebelum menikah harus sehat dan memiliki kebiasaan hidup sehat. Kemudian tidak menikah di bawah umur. Ketiga memelihara kehamilan, ketika sudah menikah harus secara rutin memeriksa kepada tenaga kesehatan (red).
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.