Lingkarselatan.com, SUBANG-Event Festival Tujuh Sungai di Kp. Ciseupan Desa Wisata Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang yang merupakan tahun ke 8, pada hari Senin 20 November berlangsung meriah.
Festival kali mengusung tema “Rakasa Walungan” tak hanya menampilkan berbagai kesenian tradisiolan, juga dipamerkan berbagai produk unggulan hasil UMKM di wilayah Tanjungsiang.
Disebut 7 sungai karena memang di lokasi yang jadi tempat festival merupakan muara dari sungai Cikembang, Citeureup, Cinyaro, Cileat, Cikaruncang dan sungai Cipunagara.
Kades Cibuluh, Edi Junaedi, berharap
penyelenggaraan festival kedepannya bisa lebih baik sesuai dengan harapan masyarakat, baik sektor pembangunan infrastruktur serta peningkatan kualitas SDM pengelola wisata.
Edi juga menyampaikan bahwa warga desa Cibuluh telah menerapkan slogan Subang gotong royong, hingga acara Festival 7 Sungai pun terlaksana.
“Selogan rakyat Subang gotong royong dibuktikeun ku warga masyarakat Cibuluh. Mudah mudahan festival anu bakal datang, naon anu dipiharep ku masyarakat Cibuluh leuwih alus, langkung meriah, ” ujar Edi.
Senada pun diungkapkan, Camat Tanjungsiang Agus Saepuloh, kalu event festival 7 sungai dapat menjadi event nasional yang rutin digelar tiap tahun. Tidak hanya itu Agus juga mengatalan, event festival 7 sungai dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan kreatif di Subang, khusunya di wilayah kecamatan Tanjungsing.
“Event festival tujuh sungai dapat dipertahankan dan ditingkatkan, sehingga kedepan event ini menjadi event nasional yang menjadi kebanggaan warga Subang, tak hanya dinikmati oleh wisatawan lokal namun wisatawan internasional, ” tutur Agus.
Agus juga menjelaskan bahwa penyelenggaraan Festival 7 Sungai merupakan festival yang merupakan bukti dari gotong royong para warga, khususnya warga Desa Cibuluh.
“Terlaksananya festival ini, Kekuatanna ngan hiji, nyaeta gotong royong, Festival 7 Sungai tidak menggunakan APBD, tapi Alhamdulillah berkat dukungan dari Pak Bupati, acara ini pun bisa terselenggara dengan baik dan meriah, ” jelas Agus.
Dirinya berharap festival ini memiliki keunikan tersendiri, diantaranya tumbuh kesadaran masyarakat untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hidup dilingkungan Desa Cibuluh khususnya.
Bupati Subang H. Rihimat alias Kang Jimat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan dengan berkolaborasi dan lebih semarak di banding tahun tahun sebelumnya.Dirinya berharap event ini bisa menambah kesadaran masyarakat untuk semakin menjaga kelestarian alam serta adat istiadatnya.
“Sektor pariwisata menjadi sektor usaha yang mampu bertahan menghadapi iklim perekonomian dunia. Pemkab Subang juga telah menetapkan 15 desa wisata sejak tahun 2019 lalu, dan salah satunya adalah desa Cibuluh ini.
Kang Jimat menyampaikan harapannya, dari hasil gotong royong tersebut, Desa Cibuluh menjadi satu desa percontohan baik dalam desa wisata dan desa mandiri, yang mengkedepankan gotong royong dalam berbagai aspek.
“Semangat gotong royong warga desa Cibuluh sanea saukur slogan, Cibuluh ngabukti. Saya harapkan desa Cibuluh ini bisa menjadi desa percontohan bagi desa lainnya. Itu harapannya. Hayu gotong royong, sabedog na sapacul na, ” pungkas Kang Jimat.
Event Festival Tujuh Sungai ke 8 ini ditandai juga dengan penanaman pohon di bantaran sungai, tebar benih ikan, dan acara puncak yakni, menangkap ikan rame rame di sungai ala tradisional ngecrik, ngagogo dan nyair. (Adv).
Tinggalkan Balasan